AMTSILATI JILID DUA
BAB III
ISIM FA’IL WAZAN MUFAA’ILUN
Wazan – wazan isim fa’il
sebagian sudah saya tulis dalam artikuel sebelumnya yang diikuti dengan uraian
secara detail sesuai dengan materi yang telah dipelajari, sehingga dengan
mengikuti artikel secara berurutan insya-Allah akan faham dan hafal. inilah yang
menjadi harapan saya di dalam menulis artikel ini.
Jadi artikel ini
bukanlah satu – satunya mengantarkan belajar nahwu dengan metode amtsilati,
akkan tetapi sebagai pendamping di dalam belajar, tentunya selain membaca
artikel ini sudah memiliki buku yang telah dikeluarkan secara resmi oleh pusat
amtsilati yaitu pondok pesantren DARUL FALAH Bangsri Jeapara Jawa tengah.
Dan memiliki buku metode amtsilati tidak dengan cara memfotocopy sebab hal itu sangat dilarang oleh penyusun ( K.H. TAUFIQUL HAKIM ). buku yang asli ada hologram amtsilati yang terdapat di masing – masing buku. semoga dengan memiliki buku diberi kemudahan di dalam belajar, manfaat dan barokah. Aaamiin
Kunjungi video playlist:
KBM Amtsilati, Amtsilati Jilid 1 2020, Amtsilati Jilid 1, Amtsilati Jilid 2, Amtsilati Jilid 3, Amtsilati Jilid4, Amtsilati Jilid 5.
Kembali pada
pembahasan berikuti ini sebagaimana judul di atas yaitu isim fa’il yang wazan
mufaa’ilun. tentunya sudah kita tahu akan makna daripada isim fa’il.
مُفَاعِـلٌ
Huruf yang tertulis ada lima
diawali mim dlommah, huruf ketiga alif dan ‘ain fi’il dibaca kasroh Bermakna
orang yang ….., barang yang ….. .
Di dalam setiap wazan ada fa’ fi’il,
‘ain fi’il, lam fi’il. yang lurus dengan fa’ maka disebut fa’ fi’il, yang lurus
dengan ‘ain disebut ‘ain fi’il dan yang lurus dengan lam maka sebutannya lam fi’il.
mengetahui ini sangatlah penting di dalam menentukan lafadz.
Apa saja wazan – wazan isim fa’il
?
Wazan – wazannya adalah:
فَاعِلٌ،
فَعِيْلٌ، مُفْعِلٌ، مُفَعِّلٌ، مُفَاعِلٌ، مُفْتَعِلٌ،
مُنْفَعِلٌ، مُتَفَعِّلٌ، مُتَفَاعِلٌ، مُسْتَفْعِلٌ
Selain mengetahui wazan maka
harus juga ketahui bahwa di dalam menetukan wazan tidak menghitung huruf
tambahan.
Apa saja yang masuk huruf
tambahan ?
Termasuk huruf tambahan adalah:
اَلْـ، انِ، يْنِ،
وْنَ، يْنَ،اتٌ،اتٍ، ةً، ةٍ، ةٌ
Bagaimana cara
menentukannya ?
Dalam menentukan
tentunya haru sesuai atau cocok dengan wazannya. isim fa’il mengikuti wazan
mufaa’ilun sebagaimana contoh di bawah ini:
مُفَاعِـلٌ
مُقَـارِبٌ
مُجَـاوِرٌ
Kita ketahui lafadz seperti di
atas di awali mim dlommah, ketiga berupa alif dan ‘ain fi’il sama – sama dibaca
kasroh maka termasuk isim fa’il yang mengikuti wazan mufaa’ilun.
Bagaimana membacanya ketika tidak
berharokat ?
Nah di sinilah pentingnya dalam
belajar ini, Apabila tidak berharokat maka sesuaikan dengan lafadz sebelumnya
dalam memberi makna. jika cocok bermakna isim fa’il maka bacanya atau
harokatnya persis lafadz di atas.
Apakah ada jumlah lafadz sama
tapi bukan isim fa’il ?
Ada
Seperti apa contohnya ?
Mari kita perhatikan contoh lafadz
berikut ini:
مُفَاعِـلٌ
يُحَـاسِبُ
يُقَـارِبُ
يُجَـاهِدُ
Apa perbedaannya ?
Yang membedakan
adalah kalau isim fa’il yang ikut wazan mufaa’ilun di awali mim dlommah, pada
lafadz di atas di awali ya’. maka bukanlah isim fa’il walaupun ‘ain fi’ilnya (
sin, ro’, ha’ ) dibaca kasroh.
Lalu apakah juga disebut
isim fa’il seperti lafadz مُقَـارَبٌ ?
Tidak bisa, atau
bukan isim fa’il walaupun sama – sama diawali mim dlommah, ketiga berupa alif. sebab
‘ain fi’il ( ro’ ) dibaca fathah.
Contohkan yang ada
huruf tambahan !
Isim fa’il
berwazan مُفَـاعِلٌ
yang
ada tambahannya seperti:
Tambahan Al اَلْمُسَافِرُ
Tambahan Al dan wawu
nun اَلْمُجَـاهِدُوْنَ
Tambahan Al da ya’
nun اَلْمُسَافِرِيْنَ
Artikel
terkait:
Contoh uraian
مُجَـاهِدٌ
Rumus
utama:
Bedakan
setiap kata / lafadz antara: a) isim b) fi’il c) huruf. dasarnya
إِسْمًا وَ
فِعْلاً ثُمَّ حَرْفًا مَيِّزَا # لَفْظًا بِمَا مِنَ الْعَلاَمَةِ احْرِزَا
Bedakan dulu
isim fi’il dan huruf # Dengan tanda tanda isim fi’il huruf
مُجَـاهِدٌ adalah isim, tandanya
tanwin. dasarnya
بِالْجَرِّ
وَالتَّنْوِيْنِ والنِّدَا وَاَلْ # وَمُسْنَدٍ لِلْإِسْمِ تَمْيِيْزٌ حَصَلْ
Tanda isim
dengan jer tanwin Al nida’ # dan musnad ilaih contoh fa’il mubtada
Karena yang kita temui isim maka
berikutnya penerapan rumus A1.
Rumus A1 adalah membedakan isim
antara:
- Ma’rifat /
Nakiroh
- Mabni /
Mu’rob
- Mudzakkar
/ Muannats
- Mufrod /
mutsanna / Jamak
مُجَـاهِدٌ adalah nakiroh, karena tanwin.
dasarnya
نَكِرَةٌ قَابِلُ
اَلْ مُؤَثِّرَةْ # اَوْ وَاقِعٌ مَوْقِعَ مَا قَدْ ذُكِرَ
Nakiroh jadi ma’rifat bila ber-Al # ciri mudahnya
tanwin dapat dihafal
مُجَـاهِدٌ adalah mu’rob, karena
tidak serupa dengan huruf. dasarnya
وَمُعْرَبُ
الْأَسْمَاءِ مَا قَدْ سَلِمَا # مِنْ شَبَهِ الْأَرْضِ كَأَرْضٍ وَسُمَا
Mu’robnya
kalimat isim itu sepi # serupa huruf contoh
سُمَا dan اَرْضٍ
مُجَـاهِدٌ adalah mudzakkar, karena
mufrodnya tidak ada tanda – tanda muannats.
Tanda -
tanda muannats
- Diakhiri
alif ( ا / ى )
- Diakhiri
Ta’ (
ة )
Dasarnya
عَلاَمَةُ
التَّائْنِيْثِ تَاءٌ اَوْ اَلِفْ # وَفِيْ اَسَمٍ قَدَّرُوا التَّا كَالْكَتِفْ
Cirinya
muannats alif atau Ta’ # Dan kadang tanpa tanda dengan nyimpan Ta’
مُجَـاهِدٌ adalah mufrod, karena bermakna
satu dan tidak ada tanda – tanda mutsanna atau jamak.
Rumus A2:
Tentukan kata / lafadz antara:
isim fa’il, isim maf’ul, mashdar. atau bukan isim fa’il, bukan isim maf’ul dan
juga bukan mashdar.
Apabila bukan dari salah satu
tiga di atas maka yang menentukan kamus.
Apa saja yang ditentukan kamus ?
Yang ditentukan adalah: mashdar madli
tiga huruf, mashdar mim, jamak taksir, jamid.
Termasuk yang manakah lafadz مُجَـاهِدٌ menurut rumus A2 ?
مُجَـاهِدٌ
adalah isim fa’il mengikuti wazan مُفَـاعِلٌ .
مُجَـاهِدٌ
dengan
tanwin karena tidak ada AL. dasarnya
وَيُخْذَفُ
التَّنْوِيْنُ فيِ الْإِسْمِ إِذَا # دَخَلَ فِيْهِ اَلْ وَبِالْعَكْسِ كَذَا
Isim jika
ada AL tanwin dibuang # Bila tidak ada Al tanwin dipasang
Semoga
artikel ini bisa bermanfaat dan barokah serta dapat menjadi pendamping bagi
pemula yang belajar ilmu dengan menggunakan metode amtsilati. Aaamiin
*Miliki
bukunya dan pelajari isinya.
Kritik,
saran, tanggapan anda bisa anda tulis di kolom komentar atau via wa:
0852 5971
7000
Penulis: Moh Mahfudz Rozy
Support
dakwah dengan infaq: BSI Rek 1177974474 an. MOH MAHFUDZ ROZY