Isim Fa’il wazan مُتَــفَـعِّـلٌ
penerapan rumus A2 ( Amtsilati Jilid 2 )
AMTSILATI JILID DUA
BAB III
ISIM FA’IL WAZAN MUTAFA’-’ILUN
مُتَــفَـعِّـلٌ
Huruf yang tertulis ada lima diawali mim dlommah
huruf kedua berupa ta’, ‘ain fi’il dibaca kasroh dan ditasydid adalah isim fa’il.
sebagaimana sudah saya jelaskan dalam beberapa artikel sebelumnya bahwa lafadz –
lafadz yang lurus dengan fa’ disebut fa’ fi’il, yang lurus dengan lam disebut
lam fi’il, begitu juga yang lurus dengan ‘ain maka disebut ‘ain fi’il.
Dengan
demikian maka jika menjumpai lafadz yang jumlahnya sama maka bisa menjadi isim
fa’il dengan membaca sesuai wazannya kecuali lam fi’il bisa Lan, Lan, Luna tau apabila
tanpa tanwin bisa dibaca La, Li, Lu. kalau ‘ain-nya dibaca fathah berarti bukan
isim fa’il ( akan dibahas bab berikutnya ).
Bagaimana
cara menentukan kalau tak berharokat ?
Cara menentukannya dengan dzauq ( perasaan ) dan susunan kalimatnya, cocokkah dijadikan isim fa’il atau tidak. jadi disesuaikan dengan artinya. apabila bermakna orang yang ….., atau barang yang ….., berarti isim fa’il. jika demikian maka membacanya diikutkan wazan isim fa’il sebagaimana judul di atas.
Kunjungi video playlist:
KBM Amtsilati, Amtsilati Jilid 1 2020, Amtsilati Jilid 1, Amtsilati Jilid 2, Amtsilati Jilid 3, Amtsilati Jilid 4, Amtsilati Jilid 5.
اللهم اجعلني من
التوّابين واجعلني من المتطـهِّرين واجعلني من عبادك الصّالحِيْنَ
Artinya: Ya
Allah semoga engkan menjadikan pada kami dari sebagian orang – orang yang selau
melakukan taubat dan semoga engkau menjadikan pada kami sebagian dari orang –
orang yang suci dan semoga pula engkau menjadikan pada kami sebagian dari
beberapa hambamu yang sholih.
Lafadz اَلْمُتَطَهِّرِيْنَ huruf tambahannya adalah Al dan Ya’ Nun, dalam menentukan
wazan tidak dihitung sebagaimana keterangan dalam wazan isim fa'il fa-'ilun. maka sesuai dengan kaidah di atas diawali mim
dlommah, huruf kedua berupa ta’ dan ‘ain fi’il ditasydid berarti lafadz
tersebut adalah isim fa’il mengikuti wazan مُتَفَعِّلٌ . kalau dibaca fathah ‘ain fi’ilnya ( ha’-nya ) maka
bermakna yang disucikan, bukan orang – orang yang suci. kesamaan lafadz seperti
ini akan dibahas sesuai capaian materi.
Contoh
uraian:
Untuk
susunan lafadz اَللَّهُمَّ
اجْعَلْنِيْ مِنَ التَّوَّابِيْنَ، وَاجْعَلْنِيْ pembahasanny ada di materi amtsilati jilid empat ( susunan f’il
– fa’il ).
من المتطهّرين
مِنْ bertemu Al dibaca مِنَ الْـ .
مِنْ adalah huruf jer.
dasarnya:
هَاكَ حُرُوْفَ
الْجَرِّ وَهْيَ مِنْ إِلَى # حَتَّى خَلاَ حَاشَا عَدَ فِيْ عَنْ عَلِى
مُذْ مُنْذُ رُبَّ
اللاَّمُ كَيْ وَاوٌ وَ تَــا # وَالْكـَافُ وَ الْبَـا وَلَعَــــــــلَّ وَ
مَتَى
Huruf jar
itu berupa min dan ilaa # Hatta khalaa hasyaa ‘adaa fii ‘an ‘alaa
Mudz mundzu
Lam dan Kay wawu dan Ta # Huruf Kaf dan Ba dan La’alla dan Mata
Semua huruf termasuk huruf jar
hukumnya mabni, Dasarnya:
وَكُلُّ حَــرْفٍ
مُسْتَحِقٌّ لِلْبِنَــا # وَالْأَصْــلُ فِي الْمَبْنِيِّ أَنْ يُسَـــــــكَّنَ
Dan semua
huruf hukumnya mabni # Sukun jadi tanda aslinya mabni
مِنْ mabni sukun
اَلْمُتَطَهِّرِيْنَ lafadz setelah huruf jar hukumnya jar atau majrur
dijarkan oleh مِنْ tanda jarnya ya’,
karena jamak mudzakkar salim. dasarnya:
وَارْفَعْ بِوَاوٍ وَبِيَااجْرُرْ وَانْصِبِ # سَالِمَ
جَمْعِ عَامِرٍ وَمُذْنِبِ
وَشِبْهِ ذَيْنِ وَبِهِ عِشْرُوْنَ #
وَبَابُهُ اُلْحِقَ وَالْأَهْلُوْنَ
أُولُوْا وَعَالَمُوْنَ عِلِّيُّوْنَ #
وَأَرَضُوْنَ شَدَّ وَالسِّنُوْنَ
Jamak
mudzakkar dan mulhaq nashab ya’ nun # Rofa’nya wawu nun dan jar dengan ya’ nun
Nun jamak dibaca fathah.
dasaranya
وَنُوْنَ
مَجْمُوْعٍ وَمَا بِهِ الْتَحَقْ # فَافْتَحْ وَقَلَّ مَنْ بِكَسْرِهِ نَطَقْ
وَنُوْنُ مَا
ثُنِّيَّ وَالْمُلْحَقِ بِهْ # بِعَكْسِ ذَاكَ اسْتَعْمَلُوْهُ فَانْتَبِهْ
Nun jamak
dan mulhaqnya bacanya fathah # Nun tatsniyah dan mulhaqnya baca kasroh
اَلْمُتَطَهِّرِيْنَ
Rumus
utama: Bedakan setiap
kata / lafadz antara: a) isim b) fi’il c) huruf. dasarnya
إِسْمًا وَ
فِعْلاً ثُمَّ حَرْفًا مَيِّزَا # لَفْظًا بِمَا مِنَ الْعَلاَمَةِ احْرِزَا
Bedakan dulu
isim fi’il dan huruf # Dengan tanda tanda isim fi’il huruf
اَلْمُتَطَهِّرِيْنَ adalah isim, tandanya Al
dan beri’rob jer. beri’rob jer sebab berada setelah huruf jer yaitu مِنْ . dasarnya isim:
بِالْجَرِّ
وَالتَّنْوِيْنِ والنِّدَا وَاَلْ # وَمُسْنَدٍ لِلْإِسْمِ تَمْيِيْزٌ حَصَلْ
Tanda isim dengan
jer tanwin Al nida’ # dan musnad ilaih contoh fa’il mubtada
Jika yang kita
temui isim maka berikutnya penerapan rumus A1.
Rumus A1 adalah membedakan isim
antara:
- Ma’rifat / Nakiroh
- Mabni / Mu’rob
- Mudzakkar / Muannats
- Mufrod / mutsanna / Jamak
اَلْمُتَطَهِّرِيْنَ adalah makrifat, karena
AL. dasarnya khusus makrifat dengan Al
اَلْ حَرْفُ
تَعْرِيْفٍ اَوِاللَّامُ فَقَطْ # فَنَمَطٌ عَرَّفْتَ قُلْ فِيْهِ النَّمَطْ
Al atau lam
itu huruf makrifat # Al nempel di nakiroh jadi makrifat
Dasar makrifat secara umum adalah
وَغَيْرُهُ
مَعْرِفَةٌ كَهُمْ وَذِيْ # وَهِنْدَ وَابْنِ وَالْغُلاِمِ وَالَّذِيْ
Makrifat
yaitu selain nakiroh # Dlomir nama Al maushul mudlof isyaroh
اَلْمُتَطَهِّرِيْنَ adalah mu’rob, karena
tidak serupa dengan huruf. dasarnya
وَمُعْرَبُ الْأَسْمَاءِ
مَا قَدْ سَلِمَا # مِنْ شَبَهِ الْأَرْضِ كَأَرْضٍ وَسُمَا
Mu’robnya
kalimat isim itu sepi # serupa huruf contoh
سُمَا dan اَرْضٍ
اَلْمُتَطَهِّرِيْنَ adalah mufrod mudzakkarnya
adalah مُتَطَهِّرٌ tidak ada tanda – tanda muannats.
Tanda -
tanda muannats
- Diakhiri
alif ( ا / ى )
- Diakhiri
Ta’ (
ة )
Dasarnya
عَلاَمَةُ
التَّائْنِيْثِ تَاءٌ اَوْ اَلِفْ # وَفِيْ اَسَمٍ قَدَّرُوا التَّا كَالْكَتِفْ
Cirinya
muannats alif atau Ta’ # Dan kadang tanpa tanda dengan nyimpan Ta’
اَلْمُتَطَهِّرِيْنَ adalah jamak mudzakkar,
menunjukkan bebarapa orang laki – laki yang suci.
اَلْمُتَطَهِّرِيْنَ adalah jamak mudzakkar
salim dalam keadaan jer.
Tanda jernya ya’ sebab jamak
mudzakkar salim.
Dasarnya
وَارْفَعْ بِوَاوٍ وَبِيَااجْرُرْ وَانْصِبِ # سَالِمَ
جَمْعِ عَامِرٍ وَمُذْنِبِ
وَشِبْهِ ذَيْنِ وَبِهِ عِشْرُوْنَ #
وَبَابُهُ اُلْحِقَ وَالْأَهْلُوْنَ
أُولُوْا وَعَالَمُوْنَ عِلِّيُّوْنَ #
وَأَرَضُوْنَ شَدَّ وَالسِّنُوْنَ
Jamak mudzakkar dan mulhaq nashab ya’ nun # Rofa’nya
wawu nun dan jar dengan ya’ nun
اَلْمُتَطَهِّرِيْنَ nun-nya adalah nun jamak,
nun jamak dibaca fathah
Dasarnya
وَنُوْنَ
مَجْمُوْعٍ وَمَا بِهِ الْتَحَقْ # فَافْتَحْ وَقَلَّ مَنْ بِكَسْرِهِ نَطَقْ
وَنُوْنُ مَا
ثُنِّيَّ وَالْمُلْحَقِ بِهْ # بِعَكْسِ ذَاكَ اسْتَعْمَلُوْهُ فَانْتَبِهْ
Nun jamak
dan mulhaqnya bacanya fathah # Nun tatsniyah dan mulhaqnya baca kasroh
Demikian artkel ini semoga benar –
benar dapat menjadi pendamping bagi pemula yang belajar ilmu nahwu yang
menggunakan metode amtsilati, bermanfa’at dan barokah. Aaamiin
Artikel
terkait:
*Miliki bukunya dan pelajari
isinya.
Kritik,
saran, tanggapan anda bisa anda tulis di kolom komentar atau via wa:
0852 5971
7000
Penulis: Moh Mahfudz Rozy
Support
dakwah dengan infaq: BSI Rek 1177974474 an. MOH MAHFUDZ ROZY