BELAJAR AMTSILATI

iklan

TEAT

Selamat memperingati nuzulul quran bulan suci romadhan 1445 H. Pondok Takhasshush DARUL KHIDMAH Beddian Jambesari Darussholah Bondowoso. Belajar amtsilati online/offline 0852 5971 7000, yt: moh mahfudh rozy, follow/ikuti: ig/tk/snackvideo: mahfudhrozy, fb: amtsilati indonesia

Senin, 25 April 2022

Pengenalan mubtada' ( Amtsilati Jilid 3 Bab I ) bagian ke-I

Bondowoso, Amtsilati.com

AMTSILATI JILID 3

BAB I

MUBTADA’

Materi amtsilati jilid 3 diawali dengan pembahasan atau pengenalan mubtada’, akan tetapi dalam materi ini pelajar atau santri seharusnya sudah memahami dan hafal materi – materi sebelumnya. sebab dalam memehami jilid 3 butuh pemahaman jilid 2, materi jilid 3 tidak bisa lepas dari materi ssebelumnya yaitu jilid 1 dan jilid 2. karena dari kedua jilid inilah dapat memehami jilid 3.

Jilid 3 merupakan lanjtuan penerapa dari rumus utama, rumus A1, rumus A2. dimana pembahasan rumus utama, rumus A1, rumus A2 ini terdapat dalam materi jilid 2. sedangkan pembahasan jilid 2 terdapat dalam materi jilid 1. begitulah seterusnya dalam metode amtsilati. artinya apa yang terdapat dalam materi sebelumnya akan menjadi bahan juga di dalam materi berikutnya dengan susunan yang sistematis.

Oleh karenanya maka santri atau pelajar dituntut untuk hafal dan faham materi – materi jilid tersebut agar nantinya setelah naik pada jilid berikutnya lebih mudah dan tidak membebani dalam belajarnya. di sinilah maka seharusnya naik jilid itu melalui ujian atau tes, baik secara tertulis atau melalui lisan. bahkan dengan kedua ujian ini lebih baik, artinya ujian tulis kemudian tahap berikutnya tes lisan.

Sebagaimana terdapat dalam judul artikel ini yaitu materi amtsilati jilid 3 bab I pembahasan mubtada’, dalam memahaminya diperlukan hafal dan faham materi sebelumnya. tentunya penguasaan mulai dari rumus utama membedakan kata atau kalimat antara isim, fi’il, huruf. rumus ini ada dalam materi jilid 2, apabila bisa membedakan berarti sudah faham jilid 1. sebab untuk membedakan harus menguasai jilid 1.

Namun dalam menentukan rumus utama dimulai dulu dari tanda – tanda isim yang kemudian dilanjutkan rumus A2. artinya santri dikenalkan dengan isim dan semua jenisnya. sedangkan fi’il terdapat pada materi jilid 4 dan 5.

Apabila yang dijumpai isim atau yang diketahui kalimat tersebut adalah isim, maka berikutnya menggunakan rumus A2, diantaranya adalah menentukan makrifat atau nakirohnya.

Memahami amtsilati jilid 3 bab I sangatlah mudah sekali jika sudah faham dan hafal jilid 1 dan jilid 2. sebab mubtada’ dapat ditentukan dengan mengetahui isim makrifat. artinya sebagian mubtada’ itu adalah berupa isim makrifat yang berada di awal kalimat.

Kesimpulan materi amtsilati jilid 3 bab I adalah makrifat di awal kalimat menjadi mubtada’.

Santri amtsilati
Foto: Santri yayasan pendidikan islam dan sosial DARUL KHIDMAH Beddian Jambesari Darussholah Bondowoso Jawa Timur ( Pembina penulis artikel ini ). sedang mengikuti pembelajaran amtsilati.

Apa saja isim – isim makrifat ?

Jawaban ada pada jilid 2 yaitu: Dlomir, nama, Al, maushul, mudlof yang mudlof ilaihnya makrifat, isyaroh. pembahasan isim makrifat ada di jilid 2, sedangkan bahannya ada di jilid 1 seperti dlomir, isyaroh, mausul, mudlof.

Semua isim makrifat di atas apabila berada di awal kalimat maka kedudukannya menjadi mubtada’.

Perlu diketahui bahwa awal kalimat tidak harus berada di awal letaknya, bisa berada di tengah kalimat yaitu setelahnya kalimat sempurna. disampaing menegtahui isim – isim makrifat di atas juga harus mengenali istilah dalam metode amtsilati yaitu titik atau koma.

Apa saja yang dimaksud titik atau koma ?

Titik atau koma dalam bahasa berbeda dengan titik yang ada dalam tulisan Indonesia. dalam bahasa Indonesia titik ada diakhir kalimat, sedangkan di dalam bahasa arab titik atau koma berada di awal kalimat.

Titik atau koma antara lain:

مَـا، مَنْ، لاَ، هَلْ، أَ، بَلْ، أَمَّـا، وَلَكِنْ، وَ، فَ، ثُمَّ، أَلاَ، إِنَّمَـا

Termasuk titik atau koma semua ‘amil nawasikh dan kesempurnaan jumlah.

Apabila terdapat dua titik maka sebutannya titik koma seperti:

وَاَمَّـا، فَاَمَّـا، وَإِنَّمَـا، وَاّنَّ، فَإِنَّ، وَكَانَ،

Maka setelahnya titik koma ini adalah mubtada’ contoh:

وَاَمَّـا الَّذِيْنَ

وَ titik

اَمَّـا titik

Maka seperti di atas disebut titik koma.

اَلَّذِيْنَ awal kalimat

اَلَّذِيْنَ isim maushul, isim maushul adalah makrifat, makrifat di awal kalimat menjadi mubtada’. di dalam susunan ini اَلَّذِيْنَ menadi mubtada’ sebab makrifat di awal kalimat. makrifat karena isim maushul.

Sekian pembahasan bab I dan insya-Allah aka dibahas kembali dengan disertai uraian pada artikel berikutnya.

Semoga bermanfaaat dan barokah. Aaamiin.

 

*Miliki bukunya dan pelajari isinya.

Kritik, saran, tanggapan anda bisa anda tulis di kolom komentar atau via wa:

0852 5971 7000

Penulis: Moh Mahfudz Rozy

Support dakwah dengan infaq: BSI Rek 1177974474 an. MOH MAHFUDZ ROZY

About Us

Contact Us

Privacy Policy

Disclaimer

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *