BELAJAR AMTSILATI

iklan

TEAT

Selamat hari raya idul fithri 1 Syawal 1445 H. Pondok Pesantren Takhasshush DARUL KHIDMAH Beddian Jambesari Darussholah Bondowoso Jawa Timur. Belajar amtsilati online/offline 0852 5971 7000, yt: moh mahfudh rozy, follow/ikuti: ig/tk/snackvideo: mahfudhrozy, fb: amtsilati indonesia

Kamis, 23 Juni 2022

MEROFA’KAN DUA ISIM SETELAHNYA ( Amtsilati jilid 3 )

Bondowoso, Amtsilati.com

MEROFA’KAN DUA ISIM SETELAHNYA

Macam – macam pengamalan ‘amil nawasikh yaiutu ‘amil yang menyalin atau merubah hukum bacaannya isim dari berhukum rofa’ menjadi berhukum nashob, begitu pula sebaliknya isim yang semestinya nashob berubah menjadi rofa’ sebab pengaruhnya ‘amil yang berada sebelumnya isim.

 

Baca juga:

‘Amil nawasikh inna dan saudaranya ( menashobkan mubtada’ merofa’kan khobar )

La linafyiljinsi menashobkan pada isimnya ( kebanyakan khobarnya dibuang )

‘Amil nawasikh kaana dan saudaranya ( merofa’kan isimnya dan menashobkan khobarnya )

Berikut ini adalah ‘amil nawasikh yang merofa’kan pada dua isim setelahnya yaitu  نِعْمَ، بِئْسَ isim yang pertama harus ada Al atau dimudlofkan pada yang ada A-lnya. tujuan dari kedua isim ini adalah memuji ( نِعْمَ ) sedangkan lafadz ( بِئْسَ ) digunakan untuk mencela. isim yang dipuji atau yang dicela disebut makhshus..

Contoh:

نِعْمَ الرَّجُلُ مُحَمَّـدٌ

Itu sebaik-baiknya orang laki – laki adapun Muhammad

Mubtada’

( isim yang kedua )

Isim yang pertama

( harus ada Al )

Khobar

مُحَمَّدٌ

الرَّجُلُ

نِعْمَ

Adapun muhammad

Orang lelaki

Itu sebaik - baiknya

 

Artinya: Sebaik – baiknya orang lelaki adalah Muhammad

                                              

                                               بِئْسَ الْخُلُقُ اَلْكِذْبُ

Itu sejelek – jelek perangai adalah berdusta

Mubtada’

( isim yang kedua )

Isim yang pertama

( harus ada Al )

Khobar

اَلْكِذْبُ

الْخُلُقُ

بِئْسَ

Adapun berdusta

Perangai

Itu sejelek - jelek

 

 

 

 


Rangkaian ni’ma, bi’sa dan isim setelahnya menjadi khobar muqoddam, sedangkan yang dicela atau dicaci menjadi mubtada’ muakh-khor. dengan demikian maka seperti contoh di atas lafadz نِعْمَ الرَّجُلُ، بِئْسَ الْخُلُقُ menjadi khobar muqoddam, sedangkan lafadz مُحَمَّدٌ، اَلْكِذْبُ menjadi mubtada’ muakh-khor.

Contoh uraian:

نِعْمَ الرَّجُلُ khobar muqoddam

اَلرَّجُلُ isim yang pertama harus ada Al dan rofa’, dasarnya

فِعْلاَنِ غَيْرُ مُتَصَرِّفَيْنِ # نِعْمَ وَ بِئْسَ رَافِعَانِ سْمَيْنِ

مُقَارِنَيْ اَلْ اَوْ مُضَافَيْنِ لِمَا # قَارَنَهُ كَنِعْمَ عُقْبَى الْكُرَمَا

Ni’ma bi’sa rofa’kan dua isimnya # Wajid ada Al atau mudlof yang ada Al-nya

اَلرَّجُلُ tanda rofa’nya dlommah sebab isim mufrod, dasarnya

فَالضَّمُّ فِي اسْمٍ مُفْرَدُ كَأَحْمَدُ # وَجَمْعُ تَكْسِيْرٍ كَجَاءَ الْأَعْبُدُ

وَجَمْعُ تَأْنِيْثٍ كَمُسْلِمَاتِ # وَكُلُّ فِعْلٍ مُعْرَبٍ كَيَأْتِيْ

Isim mufrod rofa’ seperti ahmadu # Jamak taksir rofa’ seperti A’budu

Isim mufrod jamak taksir rofa’ dlommah # Jamak muannats juga rofa’nya dlommah

Mudlori’ mu’rob dengan dlommah rofa’nya # Yang sepi dari nun taukid dan niswahnya

مُحَمَّدٌ isim yang kedua hukumnya rofa’, dasarnya

فِعْلاَنِ غَيْرُ مُتَصَرِّفَيْنِ # نِعْمَ وَ بِئْسَ رَافِعَانِ سْمَيْنِ

مُقَارِنَيْ اَلْ اَوْ مُضَافَيْنِ لِمَا # قَارَنَهُ كَنِعْمَ عُقْبَى الْكُرَمَا

Ni’ma bi’sa rofa’kan dua isimnya # Wajid ada Al atau mudlof yang ada Al-nya

مُحَمَّدٌ dibaca rofa’ sebab menjadi mubtada’ ( muakh-khor ). mubtada’ hukumnya rofa’, dasarnya silahkan klik di sini.

مُحَمَّدٌ tanda rofa’nya dlommah karena isim mufrod. dasarnya

فَالضَّمُّ فِي اسْمٍ مُفْرَدُ كَأَحْمَدُ # وَجَمْعُ تَكْسِيْرٍ كَجَاءَ الْأَعْبُدُ

وَجَمْعُ تَأْنِيْثٍ كَمُسْلِمَاتِ # وَكُلُّ فِعْلٍ مُعْرَبٍ كَيَأْتِيْ

Isim mufrod rofa’ seperti ahmadu # Jamak taksir rofa’ seperti A’budu

Isim mufrod jamak taksir rofa’ dlommah # Jamak muannats juga rofa’nya dlommah

مُحَمَّدٌ dengan tanwin karena tidak ada Al. dasarnya klik di sini.

Contoh yang mudlof pada lafadz yang ada Al-nya:

نِعْمَ عُقْـبَى الْكُرَمَاءُ

Lafadz عُقْبَى tanpa Al dan tanwin dimudlofkan pada lafadz اَلْكُرَمَاءُ ( ada Al-nya )

Apabila yang dipuji atau yang dicela berada sebelumnya ni’ma, bi’sa maka disebut musy’ir مُشْعِـرْ ) ( seperti lafadz di bawah ini.

حَسْبُنَا اللّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ

Yang dipuji adalah Allah, lafadz Allah berada sebelum ni’ma maka disebut musy’ir bukan makhshush.

Demikianlah beberapa contoh ni’ma, bi’sa dan isim setelahnya. semoga bermanfaat dan barokah. Aaamiin

 

*Miliki bukunya dan pelajari isinya.

Kritik, saran, tanggapan anda bisa anda tulis di kolom komentar atau via wa:

0852 5971 7000

Penulis: Moh Mahfudz Rozy

Support dakwah dengan infaq: BSI Rek 1177974474 an. MOH MAHFUDZ ROZY

 

 

TAG : #AMILNAWASIKH #ISIM #MUFROD #TATSNIYAH #JAMAKMUDZAKKAR #JAMAKMUANNATS #JAMAKTAKSIR #AMTSILATI #BELAJARBACAKITAB

About Us

Contact Us

Privacy Policy

Disclaimer

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *